I. PENDAHULUAN
Kata Decapoda berasal dari kata Yunani deka yang berarti sepuluh dan pous yang
berarti kaki. Hewan yang termasuk dalam ordo decapoda yaitu udang, lobster, udang karang,
kepiting dan kepiting pertapa (AskOxford.comdalam Cheung, 2007). Decapoda merupakan
subfilum crustasea yang memiliki jumlah spesies terbanyak. Kepiting,ketam dan udang
merupakan anggota dari kelas decapoda. Ketiganya memiliki morfologi yang tampak jelas
dan hampir sama. Decapoda memiliki 5 pasang kaki, yang terdiri dari kaki yang digunakan
untuk berjalan dan kaki yang digunakan untuk berenang. Kepala dan perut decapoda
mereduksi yang disebut cephalothorax dan sebagian besar tubuhnya dilindungi oleh karapas
atau cangkang untuk melindungi organ bagian kepala, badan dan insang. Decapoda memiliki
sepasang mata majemuk yang berfungsi untuk melihat, sebagian kelasnya memili antena dan
antenula yang berfungsi untuk mencari makan dan mendeteksi mangsanya. Mulut decapoda
bersifat terbuka dan terletak pada bagian bawah tubuh. Biasanya decapoda juga mempunyai
ekor yang sangat pendek.
Decapoda memiliki habitat yang cukup luas, umumnya mereka hidup di semua daerah
yang terdapat genangan air seperti laut, estuarin, sungai, danau, sawah hingga daerah
berlumpur seperti hutan bakau. Tumbuhan dan bangkai hewan-hewan kecil merupakan
makanan dari ordo decapoda, oleh karena itu decapoda termasuk juga dalam organisme
pengurai. Berdasarkan bentuk, cara hidup, dan habitatnya, ordo Decapoda dibagi menjadi
dua subordo yaitu Natantia dan Reptantia. Subordo Natantia terdiri atas udang air tawar dan
laut. Kepiting, udang karang (lobster), klomang, dan rajungan termasuk ke dalam subordo
Reptantia. Natant yang berarti berenang, sedangkan Reptant berarti merayap (Suwignyo et
al., 2005).
Hewan laut golongan ordo decapoda hampir semuanya memiliki nilai ekonomis yang
penting, terutama kelompok hewan yang berasal dari famili penaeidae. Dari ukuran yang
terkecil sampai terbesar bernilai ekonomis tinggi dan dicari di pasaran skala ekspor. Hal ini
diperkuat oleh suradi yang menyatakan bahwa udang yang paling komersial adalah udang
anggota penaoidea. Dari 300 spesies yang ada di dunia baru termanfaatkan sekitar 100
spesies. Anggota penaoidea banyak ditemukan di perairan dangkal sepanjang continental
shelf pada perairan dengan dasar yang berlumpur.
II. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Superfamili Penaeoidae
Superfamili penaeoidae merupakan kelompok udang-udangan. Superfamili
penaeiodae mempunyai 4 famili yaitu aristeidae, solenoceridae, penaeidae,
sicyoniidae. Secara taksonomi udang berbeda dengan lobster walaupun masih dalam
satu ordo yaitu ordo macrura. Udang masuk dalam sub ordo macrura natantia,
sedangkan lobster masuk dalam sub ordo macrura reptantia. Pada superfamili
penaeidae seluruh pasangan pereiopodanya berkembang dengan baik dengan tiga
pasang pertama membentuk capit dan ukurannyapun tidak ada yang bertambah besar.
Bagian posterior pleuranya menutup bagian anterior pleura berikutnya dan memiliki
organ kapulatory yang besar. Pada udang jantan, petasma terdapat pada pasangan
pertama pleopoda, sedangkan pada udang betina, telikum terdapat pada posterior
thoracic sternite atau diantara pereiopoda ke 4 dan 5. Setelah melakuakan fertilisasi
telur dilepas ke perairan semua sehingga tidak ada sisa pada abdomen betina.
2. Karakteristik Famili Penaeidae
Famili penaeidae terbagi dalam 10 genus yaitu atypopenaeus, metapenaopsis,
metapenaeus, parapenaopsis, parapenaeus, penaopsis, penaeus, heteropenaeus,
funchalia dan trachypenaeus. Adapun ciri morfologi dari famili penaeidae secara
umum yaitu rostrumnya berkembang baik dan memanjang sampai belakang mata dan
memiliki lebih dari 3 gigi atas. Tidak ada proyeksi pada dasar mata dan tidak ada
tubercle pada sisi dalamnya. Antennular flagella atas maupun bawah memiliki
panjang yang sama dan melekat pada ujung antennular pedunbcle. Karapasnya tidak
memiliki duri post-orbital atau post-atennal. Ukuran Cervical groove umumnya
pendek. Mempunyai lima pasang pereipoda dan pereipoda yang ke empat
dengansuatu arthrobranch tunggal yang terletak di bawah karapas. Pada udang jantan,
endopoda dari pleopoda ke dua hanya terdapat appendix masculina. Pleopoda ke tiga
dan ke empat bercabang menjadi 2 cabang, serta memiliki telson meruncing dengan
atau tanpa duri lateral yang tetap atau yang dapat digerakkan. Pada umumnya udang
pada famili ini memiliki warna tubuh yang bervariasi dari semi-translucent sampai
hijau keabuan gelap atau kemerahan. Biasanya terdapat bintik-bintik, garis atau tanda
yang lain pada abdomen dan uropoda. Pewarnaan tubuhnya memudahkan untuk
membedakan spesimen udang hidupnya.
Anggota famili penaeus biasanya hidup di laut ketika fase dewasa, untuk fase
juvenile dan udang muda sering ditemukan di perairan payau atau air tawar dengan
salinitas yang rendah. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya mortalitas
akibat tekanan osmotik air. Namun, pada dasarnya setiap genus memiliki karakteristik
habitat yang berbeda-beda. Genus parapenaeus dan penaeopsis banyak ditemukan di
perairan dalam (kedalaman lebih dari 750 m). Genus trachypenaeopsis, heteropenaeus
dan beberapa genus metapenaeopsis banyak ditemukan di karang.
Larva udang famili penaeidae bersifat planktonik dan mempunyai stadia
nauplius. Secara umum udang dewasa beruaya dari perairan pantai yang dangkal ke
rairan lepas pantai untuk memijah pada kedalaman antara 10 sampai 80 m. setelah 14
sampai 24 jam telur akan menetas menjadi larvae sedarhana yang disebut nauplii
setelah dibuahi. Nauplius kemudian akan mengalami beberapa substadia sebelum
mengalami metamorphoses menjadi stadia mysis. Sifat dasar dari larvae yaitu
planktonik membuat larvae terombang-ambing mengikuti arah arus ke perairan pantai
dan pada saat itu menjadi postlarvae. Hal ini terjadi sekitar tiga minggu setelah
menetas dan telah menyerupai udang. Post-larvae yang bersifat planktonis,kemudian
hidup di dasar perairan dangkal dengan dasar yang halus. Pada daerah nursery ground
tersebut post-larvae akan tumbuh menjadi juvenil, lalu akan bergerak ke mulut sungai
atau laguna atau estuarin sampai menjelang dewasa. Selanjutnya udang akan
bermigrasi ke lepas pantai untuk tumbuh dan matang gonad. Ketika
mencapaispawning ground siklus hidupnya akan terulang kembali.
Skema siklus hidup family penaeidae
3. Karakteristik Genus Parapenaeus
Parapenaeus termasuk dalam udang perairan dalam. Ditinjau dari aspek
ekonomi perikanan, parapenaeus dianggap kurang penting dan menarik. Dilihat dari
luar tubuh udang terdiri dari dua bagian yaitu bagian depan dan bagian belakang
bagian depan disebut bagian kepala yang sebenarnya terdiri dari bagian kepala dan
dada yang menyatu itu dinamakan kepala-dada (cepholothorax) serta bagian perut
(abdomen) terdapat ekor dibagian belakangnya. Semua bagian badan beserta anggota-
anggotanya terdiri dari ruas-ruas (segmen) kepala dada terdiri dari 13 ruas yaitu
kepalanya sendiri 5 ruas dan dadanya 8 ruas sedangkan bagian perut terdiri dari 6
ruas. Tiap ruas badan mempunyai sepasang anggota badan yang beruas-ruas pula
seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton yang terbuat dari
bahan chitin. Kerangka tersebut mengeras, kecuali pada sambungan-sambungannya
antara dua ruas tubuh yang berdekatan.
Karakteristik utama yang membedakan parapenaenus dengan genus lainnya
pada famili penaeidae adalah karapas dengan suture longitudinal yang panjang, suture
vertikal pendek dan telson tanpa duri lateral yang dapat digerakkan. Tubuh
parapenaeopsis tanpa bulu, dengan crest dan groove pada karapas jelas. Periopoda III
nya tanpa epipoda.
Perbedaan parapenaeus jantan dan betina dapat terlihat jelas ketika sudah
mencapai stadia udang dewasa. Pada udang jantan terdapat organ copulathory
(petasma) yang sangat besar pada pasangan pleopoda pertama, sedangkan pada udang
betinamemiliki posterior thoracic sternites yang dimodifikasi menjadi sperm
receptacle tanda yang menarik (telikum) yang menerima spermatophora atau kantong
sperma (biasanya keputihan atau kekuningan setelah matang gonad). Telur yang
berada di abdomen betina langsung dikeluarkan seluruhnya tanpa sisa, sehingga
setelah fertilisasiabdomennya kosong. Jenis udang penaeid yang dominan tertangkap
dan memiliki nilai ekonomis tinggi antara lain udang Krosok (Parapenaeus sp.)
(Saputra,2015)
Udang Krosok (Parapenaeus, Parapenaopsis) Udang Krosok merupakan
gabungan dari beberapa spesies, terutama dari genus Parapenaeus dan Parapenaopsis.
Udang Krosok umumnya memiliki karapas yang keras, dan oleh karenanya diberi
nama lokal “Krosok”. Udang Krosok banyak tertangkap oleh lampara dasar/arad.
Masuknya massa air sungai bersama dengan bahan-bahan organik di dalamnya,
merupakan penyedia makanan bagi berbagai jenis udang penaeid. Ekosistin muara
sungai dan pantai bagi udang penaeid merupakan habitat vital, yang sangat
menentukan terselenggaranya siklus hidup. Dall et al. (1990) menyebutkan pada fase
postlarva, udang sudah aktif berenang migrasi ke bagian muara sungai yang memiliki
salinitas rendah, dan mulai menuju ke dasar perairan. Di perairan tersebut, postlarva
akan secara bertahap berubah menjadi juvenil dan bergerak kembali ke perairan
dengan salinitas yang lebih tinggi. Juvenil mulai aktif mencari makan dan tumbuh di
daerah asuhan. Pada posisi inilah muara sungai dan perairan pantai sangat vital bagi
udang penaeid. Selama tiga sampai empat bulan juvenil menjadi udang muda sampai
menjelang dewasa, kemudian akan mulai beruaya ke arah laut terbuka yaitu ke 16
daerah pemijahan (spawning ground) setelah matang gonad (Chan, 1998).
4. Taksonomi Spesies genus parapenaeus
a. Parapenaeus longinostris (lucas, 1846)
Parapenaeus longinostris hidup pada area demersal pada kedalaman 20-700 meter.
Namun pada umumnya sering dijumpai pada kedalaman 150-400 meter. Parapenaeus
longinostris hidup pada daerah yang memiliki iklim subtropis yang memiliki suhu sekitar
8°c-15°c. Persebaran Parapenaeus longinostris tersebar dari amerika serikat hingga french
guineae, seluruh laut mediterania, dan dari portugal hingga namibia.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus longinostris (lucas, 1846) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus longinostris (lucas, 1846)
b. Parapenaeus investigatoris
Terdapat duri banchiostegal di belakang celah anterior dari karapas. Bentuk
rostrum ramping melengkung ke bawah dan post-rostral crest memanjang menutup ke
batas posterior karapas.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus investigatoris adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus investigatoris
c. Parapenaeus murrayi
Terdapat duri banchiostegal di belakang celah anterior dari karapas. Bentuk
rostrum melengkung ke atas dan post-rostral crest memanjang merampibg di bawah
tengah karapas.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus murrayi adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus murrayi
d. Parapenaeus perezfarfante
Terdapat duri banchiostogel pada celah anterior dari karapas. Bentuk rostrum
memanjang mencapai antennular peduncle dan duri epigastric mencapai atas duri hepatik.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus perezfarfante adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus perezfarfante
e. Penaeus ruberoculatus
Terdapat duri banchiostogel pada celah anterior dari karapas. Bentuk rostrum
memanjang mencapai antennular peduncle dan duri epigastric mencapai atas duri hepatik.
Bentuk rostum lurus dan hampir ramping.
Adapun klasifikasi dari Penaeus ruberoculatus adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Penaeus ruberoculatus
f. Parapenaeus sextuberculatus
Terdapat duri banchiostogel pada celah anterior dari karapas. Bentuk rostrum
memanjang mencapai antennular peduncle dan duri epigastric mencapai atas duri hepatik.
Bentuk rostrum kokoh, lurus dan sinous serta memanjang mencapai sekitar tengah
segmen ke dua antenullar peduncle.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus sextuberculatus adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus sextuberculatus
g. Parapenaeus fissuroides
Terdapat duri banchiostogel pada celah anterior dari karapas. Bentuk rostrum
memanjang mencapai antennular peduncle dan duri epigastric mencapai atas duri hepatik.
Bentuk rostrum kokoh, lurus dan sinous serta memanjang smpai bawah segmen ke dua
antenullar peduncle. Pada ujang jantan, terdapat patasma dengan sub-distolateral bilobed,
sedangkan pada udang betina bagian medium telikum ditemukansepasang lekukan besar
longitudinal.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus fissuroides adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus fissuroides
h. Parapenaeus lanceolatus
Terdapat duri banchiostogel pada celah anterior dari karapas. Bentuk rostrum
memanjang mencapai antennular peduncle dan duri epigastric mencapai atas duri hepatik.
Bentuk rostrum kokoh, lurus dan sinous serta memanjang smpai bawah segmen ke dua
antenullar peduncle. Pada udang jantan, terdapat petasma dengan sub-distolateral lobes
tidak bercabang tetapi berbentuk bulat, sedangkan pada udang betina bagian telikum
dengan median pit yang menarik.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus lanceolatus adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus lanceolatus
i. Parapenaeus australiensis
Terdapat duri banchiostogel pada celah anterior dari karapas. Bentuk rostrum
memanjang mencapai antennular peduncle dan duri epigastric mencapai atas duri hepatik.
Bentuk rostrum kokoh, lurus dan sinous serta memanjang smpai bawah segmen ke dua
antenullar peduncle. Pada udang jantan, terdapat patesma dengan sub-distolateral lobes
membulat, sedangkan pada betina telikumnya tanpa pit pada bagian tengah tapi kadang
terdapat di tekukan tubercle
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus australiensis adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus australiens
i. Parapenaeus fissurus
Terdapat duri banchiostegal pada celah anterior dari karapas. Bentuk ristrum
biasanya tidak melampaui segmen basial dari antenullar peduncle.
Adapun klasifikasi dari Parapenaeus fissurus adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus fissurus
j. Parapenaeus longipes
Tidak terdapat duri banchiostegal pada karapasnya. Adapun klasifikasi dari
Parapenaeus longipes adalah sebagai berikut :
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : krustasea
Ordo : macrura
Subordo : macrura natantia
Infraordo : penaedia
Superfamili : penaeiodea
Famili : penaeidae
Genus : penaeus
Spesies : Parapenaeus longipes
III. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkam uraian makalah yang telah dibuat dapat didimpulkan sebagi
berikut :
a. Decapoda memiliki 5 pasang kaki, yang terdiri dari kaki yang digunakan
untuk berjalan dan kaki yang digunakan untuk berenang. Kepala dan perut
decapoda mereduksi yang disebut cephalothorax dan sebagian besar tubuhnya
dilindungi oleh karapas atau cangkang untuk melindungi organ bagian kepala,
badan dan insang.
b. Superfamili penaeoidae merupakan kelompok udang-udangan. Superfamili
penaeiodae mempunyai 4 famili yaitu aristeidae, solenoceridae, penaeidae,
sicyoniidae.
c. Famili penaeidae terbagi dalam 10 genus yaitu atypopenaeus, metapenaopsis,
metapenaeus, parapenaopsis, parapenaeus, penaopsis, penaeus, heteropenaeus,
funchalia dan trachypenaeus. Adapun ciri morfologi dari famili penaeidae
secara umum yaitu rostrumnya berkembang baik dan memanjang sampai
belakang mata dan memiliki lebih dari 3 gigi atas.
d. Anggota famili penaeus biasanya hidup di laut ketika fase dewasa, untuk fase
juvenile dan udang muda sering ditemukan di perairan payau atau air tawar
dengan salinitas yang rendah.
e. Parapenaeus termasuk dalam udang perairan dalam. Karakteristik utama yang
membedakan parapenaenus dengan genus lainnya pada famili penaeidae
adalah karapas dengan suture longitudinal yang panjang, suture vertikal
pendek dan telson tanpa duri lateral yang dapat digerakkan. Tubuh
parapenaeopsis tanpa bulu, dengan crest dan groove pada karapas jelas.
Periopoda III nya tanpa epipoda.
2. Saran
Berdasarkan makalah yang telah dibuat dapat diberikan saran sebagai berikut :
a. Sebaiknya pembaca tidak hanya terpaku pada isi materi yang terdapat pada makalah
ini ikarenakan pembuatannya masih kurang sempurna.
b. Sebaiknya pembaca membandingkan dengan referensi yang terbaru agar pengetahuan
yang didapat lebih akurat.
c. Sebaiknya pembaca lebih memklumi dalam penulisan makalah tersebut yang masih
kuran baku dalam penulisannya.
Daftar Pustaka
Hermawati, R.T., A. Nuryanto dan Indarmawan. 2013. Kajian Tentang Kekayaan Dan
Hubungan Kekerabatan Crustacea (Decapoda) Di Sungai Cijalu Kecamatan
Majenang Kabupaten Cilacap. Jurnal Pembangunan Pedesaan.(13)1:39-48
Saputra, S. W. 2015. Analisis Stok Udang Penaeid Di Perairan Pantai Selatan Kebumen
Jawa Tengah. Jurnal e-prints
Suwignyo, S, Widigdo, B, Wardiatno, Y dan Krisanti, M 2005. Avertebrata Air Jilid 2,
Penebar Swadaya, Jakarta, 188 pp.
Komentar
Posting Komentar